Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengingatkan masyarakat untuk melaporkan praktek penjualan obat dan makanan ilegal baik secara online (laman internet) maupun penjuala secara konvensional. Itu dilakukan untuk membantu pemerintah dalam menertibkan obat dan makanan ilegal karena berbahaya bagi manusia terutama kalau dikonsumsi dalam jangka waktu lama.
Jejaring media sosial juga tidak akan luput dari pantauan Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Obat dan Makanan Ilegal, karena media itu juga seringkali melakukan penjualan obat ilegal.
Untuk upaya penertiban penjualan obat dan makanan secara online, pemerintah telah mengidentifikasi ada 83 website yang menawarkan dan memasarkan bat ilegal berdasarkan hasil Operasi Pangea V yang digelar pada 25 September-2 Oktober lalu. BPOM telah mengirimkan surat permohonan blokir terhadap 83 situs tersebut ke Kementerian Kominfo.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Lucky S Slamet menjelaskan, operasi Pangea adalah aksi internasional yang menyasar penjualan produk obat ilegal termasuk palsu secara online dan keikutsertaan Indonesia adalah kali kedua sejak operasi itu digelar lima tahun yang lalu.
Sebanyak 100 negara ikut serta dalam operasi Pangea V yang dikoordinasikan oleh International Criminal Police Organization (ICPO)- Interpol dan di Indonesia dilakukan secara terpadu antara BPOM, Kepolisian, Kejaksaan Agung, Kementerian Kominfo dan Ditjen Bea Cukai Kementerian Keuangan dalam kerangka Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Obat dan Makanan Ilegal.
“Saat pelaksanaan operasi, BPOM melakukan pemeriksaan atas empat sarana distribusi yaitu tiga sarana di DKI Jakarta dan satu sarana di wilayah Yogyakarta,” ujar Lucky di Jakarta, kemarin.
Sebanyak 66 item obat ditemukan dan disita dari operasi tersebut yang terdiri atas 40 item produk kategori disfungsi ereksi, 3 item produk perangsang libido wanita, 4 item anestesi lokal, 8 item obat tradisional penurun berat badan dan 2 item suplemen makanan ilegal serta 9 item produk kategori lainnya dengan nilai keekonomian ditaksir sekitar Rp 150 juta.
Dia menjelaskan, tren temuan Operasi Pangea V di Indonesia ini hampir sama dengan tren temuan Operasi Pangea IV tahun 2011 yaitu obat disfungsi ereksi, diikuti jenis obat penurun berat badan dan perangsang libido wanita. “Dua orang pelaku yang memasarkan produk obat ilegal secara online juga telah ditahan di Bareskrim Polri dan telah dilakukan penyitaan terhadap seluruh barang bukti untuk diproses secara hukum,” paparnya.
Dia menambahkan, untuk obat pelangsing yang disita saat ini kandungannya sedang dalam pengujian, tapi kajian BPOM terhadap produk serupa mengandung bahan kimia yang tidak diperbolehkan karena efek sampingnya mulai dari denyut jantung meningkat, gangguan ginjal, kejang, sulit tidur dan lainnya. (IZN - pdpersi.co.id)
Website Penjual Obat Ilegal Segera Diblokir
Reviewed by admin
on
08.44
Rating:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar